Akhirnya yang ditunggu tunggu pun tiba, tak lain dan tak bukan adalah Ignition tahap 1 Chapter Malang, Ignition pertama ini diadakan di Gedung Widya Loka Universitas Brawijaya, pada 19 November 2016.
Acara ini diisi oleh banyak pemateri keren mulai dari Ceo BEON hingga Creative Director dari “Menembus Langit” sebuah project swadaya yang memiliki impian untuk memajukan dunia kedirgantaraan di indonesia.
Acara ini dibagi menjadi beberapa sesi mulai dari Overview tentang gerakan 1000 Startup digital dan diakhiri dengan Talkshow dengan topik “Collaboration to Create Inovation”, pada sesi pertama yang dibawakan oleh Taufic Hidayat menjelaskan bahwa acara ini dibentuk sebagai wadah untuk pengaplikasian ide dan pemecahan masalah dan bukan sebuah kompetisi yang melulu tentang juara, pada sesi ini di tekankan juga bahwa acara ini murni sebagai komitmen pemerintah dalam memajukan bangsa melalui gerakan 1000 Startup digital, dan diharapkan akan ada 1000 Startup pada tahun 2020.
Setelah Overview dilanjutkan dengan sesi presentasi dengan topik “Embracing Failure as Founders” yang disampaikan oleh Jaka Wiradisuria, yang menjelaskan bahwa setiap Startup pasti mengalami kegagalan dikarenakan 95% dari proses yang dilakukan akan berpotensi gagal dan hanya 5% yang berpotensi sukses, oleh karena itu disampaikan bahwa kegagalan itu pasti dan sukses itu relatif, akan tetapi dengan kegagalan itu pasti akan hadir hikmah yang dapat dipelajari, yang dapat menjadi pengalaman untuk kedepannya, dan para founder juga ditanamkan harus memiliki mental yang baik dalam menghadapi kegagalan, karena yang terpenting itu adalah saat kita bangkit dari kegagalan tersebut, dan juga “Karakter Lebih Penting daripada Keahlian, karena keahlian dapat dipelajari sedangkan karakter susah untuk dirubah”.
Setelah topik yang sangat menarik tersebut acara dilanjutkan dengan sebuah sesi Talkshow yang dengan topik “Think Like Founder” yang dibawakan oleh 3 orang CEO Startup dari Pictalogi, Kulina dan Inagata, topik ini membahas tentang modal yang harus dimiliki oleh seorang founder, beberapa point yang dapat ditarik dari sesi ini adalah sebagai founders kita harus care dengan tim dikarenakan dalam menghadapi konsumen kita memerlukan tim yang solid, oleh karena itu jika kita care dengan tim hal itu secara otomatis akan menjalar ke konsumen, oleh karena itu care adalah modal yang harus dimiliki founder. Selain itu sebagai founders juga harus memiliki sifat jangan takut gagal dikarenakan kita akan menjadi sukses jika berhasil melewati rintangan rintangan yang ada, selain itu founder juga harus memiliki sifat open minded, dikarenakan ide yang kita miliki itu belum tentu baik dan suci, kita harus selalu terbuka kepada orang lain tentang ide kita, dan satu lagi yang dapat ditarik dari sesi ini adalah “Ide itu murah ,Eksekusi yang membuat ide itu menjadi lebih berharga”.
Selanjutnya terdapat sesi yang lebih seru lagi yang dibawakan oleh CEO Beon yang membawakan topik “Entrepreneural Mindset”, sesi ini lebih banyak menceritakan tentang masa lalu Danton Prabawanto sebelum menjadi CEO, sebelum menjadi CEO ternyata Danton harus melalui masa masa yang pasang surut mulai dari menjadi karyawan di salah satu perusahaan Telekomunikasi lalu menjadi karyawan yang mempekerjakan karyawan hingga awal sukses dengan omset miliaran dan sempat bangkrut miliaran dan bangkit kembali membangun Beon dengan salah satu temannya.
dari sesi ini dapat ditarik kesimpulan bahwa seorang entrepreneur pasti mengalami naik turun, akan tetapi yang membedakan antara entrepreneur satu dengan yang lain adalah mental saat menghadapi fase turun tersebut, dan melewati fase turun dengan ide yang kreatif dan revolusioner.
Setelah itu kita sampai pada sesi terakhir yang dibawakan oleh beberapa orang yaitu Faye Alund, Daus Gonia , Vicky Arief dan Daniel Cahyadi. Sesi ini membawakan topik “Collaboration to Create Innovation” sesi ini menjelaskan bahwa pentingnya Kolaborasi antar orang atau kelompok untuk menghasilkan hal yang menakjubkan, seperti yang dilakukan oleh Daus Gonia yang mampu mengumpulkan ratusan orang dan beberapa komunitas untuk mensukseskan project “Menembus Langit”, project yang sangat prestisius dibidang aeronautika di indonesia yang mana melakukan peluncuran pesawat tanpa awak ke langit dengan target hingga ketinggian 30KM dari permukaan air laut, sebuah project yang bahkan memecahkan Rekor MURI untuk pesawat tanpa awak tertinggi di indonesia, project ini dapat terlaksana berkat kolaborasi antar orang dan komunitas yang dapat membentuk suatu kesatuan yang solid dan kompak, oleh karena itu sebagai founder kita harus mampu berkolaborasi dengan semua orang karena dengan kolaborasi akan menghasilkan hal yang inovatif dan kreatif, dan ada sebuah quote dari Faye Alund
“Open source,Berbagi itu bertambah. Tidak akan bisa eksekusi tanpa kolaborasi!”
Dapat disimpulkan pada ignition ini membawa garis besar bahwa sebagai founder kita harus berani mengambil resiko, berani berkolaborasi , berani menjadi kreatif dan berani berpikiran luas , untuk menghasilkan sebuah startup yang hebat, yang tidak hanya berpikiran profit saja tetapi juga menjadikan bangsa lebih baik dan menyelesaikan masalah masalah masyarakat.
Akhir kata semoga acara ini semakin diminati oleh masyarakat indonesia dan juga hadir dikota lain di indonesia, agar menjadikan indonesia lebih baik lagi.
“1000 Inovasi, 1000 Solusi , 1000 Karya Untuk 1 Indonesia Raya”